TANGGUNG JAWAB HUKUM FISIOTERAPIS YANG MELAKUKAN PELAYANAN KESEHATAN TANPA SURAT TANDA REGISTRASI
DOI:
https://doi.org/10.53337/jhki.v2i02.69Keywords:
Fisioterapis, Hukum, Kesehatan, Pelayanan, Tanggung Jawab, Health, Law, Physiotherapy, Responsibility, ServicesAbstract
Medical personnel and health workers or competent personnel to restore someone who is sick are required to have a Registration Certificate. It's the same with physiotherapists. The use of STR for practice requirements applies to physiotherapists. This provision has been explained in the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 80 of 2014 concerning the Implementation of Physiotherapy Work and Practices Article 4 Paragraph (1) has explained that Physiotherapists must have STR, Indonesia itself still many who violate it. The occurrence of similar cases is due to the causative factors for which a solution will be needed later. The purpose of this study is to determine the legal responsibilities. This research method uses the normative method. In resolving this case by applying legal responsibilities such as providing criminal sanctions in accordance with Law Number 36 of 2014 concerning Health Workers Article 85 paragraph (1), for Indonesian Physiotherapists, and Article 2 for Foreign Physiotherapists. There are several factors that cause this problem to form, therefore efforts are needed such as improving the government bureaucracy, conducting supervision, providing information to colleagues related to STR. The advice is to implement all of them well.
References
Bulkani;, & Harianto, A. (2019). Implementasi Kebijakan Pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) Bagi Tenaga Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Pencerah Publik, 6(1), 26–34. https://doi.org/10.33084/pencerah.v6i1.962
Ditjen GTK Kemendikbud. (2020). Pedoman Umum Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Tenaga Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hermawan, A. (2019). Analisis Distribusi Tenaga Kesehatan (Dokter Perawat Dan Bidan) Di Indonesia Pada 2013 Dengan Menggunakan Gini Index. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 22(3), 167–175. https://doi.org/10.22435/hsr.v22i3.1304
Hidayat Putra, P. P., Arso, S. P., & Wigati, Pp. A. (2017). Analisis Peran Stakeholder Dalam Kebijakan Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(3), 33–38.
Kemenkes RI No. 80 Tahun 2013. (2013). Keputusan Mentri Kesehatan No.80 Tahun 2013. 1536, 3. file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/bn1536-2013.pdf
Kondoy, E. A., Pasumah, J. H., & Londa, V. Y. (2017). Peran Tenaga Medis Dalam Pelaksanaan Program Universal Coverage Di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jurnal Administrasi Publik, 5–24.
Kuswardani, Purwoko, A. J., & Wibowo, D. B. (2018). Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Sebagai Konsumen Jasa Dan Fisioterapis Dalam Pelayanan Fisioterapi Mandiri Di Kota Semarang. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi (JFR), 2(2), 79–103. https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v2i2.25
Marchel R. Maramis. (2017). Bentuk-Bentuk Tindak Pidana Oleh Tenaga Kesehatan Yang Dapat Dikenakan Sanksi Pidana Denda. Lex et Societatis, 5(4), 951–952. file:///C:/Users/User/Downloads/21589-44035-1-SM.pdf
Megatsari, H., Laksono, A. D., Ridlo, I. A., Yoto, M., & Azizah, A. N. (2018). Perspektif Masyarakat Tentang Akses Pelayanan Kesehatan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(4), 247–253. https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.231
Napitupulu, R. M. (2021). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dan Manajemen Stres Pada Mahasiswa Fisioterapi. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 5(1), 76–95.
Nurlinawati, I., Rosita, & Sumiarsih, M. (2020). Mutu tenaga kesehatan di puskesmas: Analisis data Risnakes 2017. Jurnal Kajian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 1(1), 109–117. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/7137
Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Erlyani, N., Laily, N., & Yulia Anhar, V. (2018). Promosi Kesehatan (I). Airlangga University Press.
Petunjuk Teknis e-STR. (2019).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 83 Tahun 2019 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, Pub. L. No. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 83 Tahun 2019, 1 (2019).
Suparman, R., Saprudin, A., & Heriana, C. (2019). Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat (Sarjana Kesehatan Masyarakat) Untuk Bermitra Dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Upaya Promotif Dan Preventif. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 10(2), 122–129. https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i2.98
Susanto, J. E. (2018). Penegakan Hukum Terhadap Klinik Pratama Yang Mempekerjakan Perawat Tanpa Surat Tanda Registrasi (kajian Di Klinik Pratama Kab. Cilacap). Penegakan Hukum Terhadap Klinik Pratama Yang Mempekerjakan Perawat Tanpa Surat Tanda Registrasi, 41, 860–869.
Syafitri, P. K., & Permanasari, V. Y. (2020). Analisis Layanan Fisioterapi Dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Ilmiah Fisioterapi, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.36341/jif.v3i1.1143
UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Pub. L. No. UU No 36 Tahun 2009, 2 255 (2009).
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, Pub. L. No. UU RI No. 36 Tahun 2014, Presiden Republik Indonesia 1 (2014).http://www.pdpersi.co.id/diknakes/data/regulasi/undang_undang/uu362014.pdf.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 JURNAL HUKUM KESEHATAN INDONESIA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.