PROSEDUR KHUSUS PELAYANANAN TERPADU FORENSIK KLINIK KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK DI RUMAH SAKIT
DOI:
https://doi.org/10.53337/jhki.v2i01.19Kata Kunci:
Kekerasan Perempuan dan Anak, Forensik Klinik, Rumah sakit.Abstrak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia mencatat terjadinya Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Pada periode 1 (Januari - 9 Juni 2021), terjadi 2.319 kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa dengan 2.347 korban dan 3.314 kasus kekerasan terhadap anak dengan 3.683 korban.
Penanganan terhadap korban kekerasan terhadap Perempuan (KtP) dan Korban kekerasan terhadap Anak (KtA) di Rumah sakit dilakukan belum sepenuhnya terpadu dan bersifat seperti layanan pasien umum lainnya. Direktur dan Staff Rumah sakit harus melihat kasus KtP dan KtA sebagai kasus yang sebaiknya ditangani secara khusus agar Korban mendapatkan pelayanan yang Komprehensif baik secara Medis maupun Hukum, penulisan ini diharapkan bisa menjadi acuan prosedur pelayanan Forensik Klinik bagi korban Kekerasan Perempuan dan Anak di Rumah sakit.
Referensi
DPR & Presiden Republik Indonesia. (2014). UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. UU Perlindungan Anak, 48. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38723/uu-no-35-tahun-2014
Hidayat, A. (2021). Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan. AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 8(1), 22–33. https://doi.org/10.53627/jam.v8i1.4260
https://www.who.int/publications/i/item/9789240004191
Kemenpppa, (2018). Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan Dan Anak, 9 1 (2018).
Kemenpppa. (2019). Pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme. 1–65.
Kementerian Kesehatan RI, Keputusan. (2009). Keputusan Menteri Kesehatan nomor 12226/Menkes/SK/VII/20019 tentang Pedoman Penatalaksanaan Palayanan Terpadu Korban Kekerasasn terhadap Peerempuan dan Anak.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Kementerian Kesehatan Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2020 Tentang Komite Mutu Rumah Sakit.
Maknun, L. (2018). Kekerasan Terhadap Anak Oleh Orang Tua Yang Stress. Jurnal Harkat?: Media Komunikasi Gender, 12(2), 117–124. https://doi.org/10.15408/harkat.v12i2.7565
Pemerintah RI, Peraturan. (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan. 229, 1–15.
Rifa’at Muhammad, A. F. (2019). Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Ketimpangan Relasi Kuasa: Studi Kasus di Rifka Annisa Women’s Crisis Center. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 14(2), 175–190. https://doi.org/10.21580/sa.v14i2.4062
SIMFONI PPA, Periode I (2021) (Sistem Informasi Obline Perlindungan Perempuan dan Anak)
UNICEF Regional Office for South Asia (ROSA). (2016). Violence Against Children in Education Settings in South Asia: A Desk Review (Issue April). https://www.unicef.org/rosa/VACineducation.pdf
World Health Organization (WHO). (2020). World Health Organization. Global status report on preventing violence against children 2020. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2020. In Https://Www.Unicef.Org/Reports/Global-Status-Report-Preventing-Violence-Against-Children-2020.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal MHKI
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
